(Updated!) Cara membaca Wiring Control Diagram untuk Starter Motor DOL (Direct On Line) Menggunakan Switch LCS
Untuk mempermudah kita bagaimana membaca wiring control DOL tersebut, saya kasih contoh wiring control motor DOL yang ada di tempat kerja saya saat ini. Sebagai informasi awal, rangkaian starter ini bisa digunakan untuk menghidupkan motor 3 phase DOL, baik dari lokal maupun dari Remote, DCS/PLC.
![]() |
Gambar 1 : Wiring Control Motor DOL PT. SMS Dompu |
Pertama-tama, kita perlu perbesar gambar control di atas dengan cara klik kiri pada gambar tersebut, agar setiap symbol dan percabangan bisa terlihat dengan jelas. Terlihat sedikit berlebihan memang kalau kita bandingkan dengan wiring control DOL yang biasa, yang simple. Tapi saya menggunakan contoh di atas agar kita mencoba terbiasa berfikir sedikit rumit. Meskipun sebenarnya nggak rumit juga, hee
![]() |
Gambar 2 : Rangkaian Daya dan Kontrol |
Pertama kita lihat bagian yang saya marking merah. Ini sebenarnya adalah rangkaian power 400 Volt yang bertujuan untuk memberikan suply ke motor listrik 3 phase. Akan kita bahas di artikel selanjutnya.
Berikutnya adalah coba amati rangkaian yang saya marking biru dan hijau. Jadi, Pembahasan rangkaian control DOL ini akan kita mulai dari sini.
![]() |
Tabel 1 : Tabel LCS |
![]() |
Gambar 3 : Local Control Switch (LCS) |
![]() |
Gambar 4 : Rangkaian Kontrol lokal/DCS |
Pojok kiri atas |
Pojok kiri bawah |
![]() |
Gambar 5 : Mode Start lokal |
Perhatikan marking kuning A. Di situ terdapat sebuah kontak Normally open (NO) dengan mention LC Aux. LC Aux pada marking A ini adalah salah satu kontak normally open dari Relay LC Aux pada marking C. Relay LC Aux pada marking C akan aktif jika Switch LC (3,4) pada marking B diposisikan pada posisi Close.
Note : Di bagian bawah wiring diagram (marking Hijau Gambar 6), terdapat tabel yang berisi symbol-symbol dan keterangan yang digunakan dalam wiring ini. Silahkan diperbesar dan pelajari jika ingin lebih jelas.
Saat posisi LC pada marking B sudah dalam posisi Close, maka LC Aux pada marking A akan berpindah posisi dari Open ke Close karena Relay LC Aux pada marking C telah aktif. Sebagaimana yang kita pahami, prinsip kerja relay adalah apabila dalam kondisi off (tanpa catu daya), maka posisi kontak akan tetap pada posisi awalnya. Tapi saat relay telah diberikan catu daya (aktif), maka kontak-kontak pada relay tersebut akan berpindah posisi. Misal yang awalnya close akan menjadi open, dan yang awalanya open akan menjadi close. Begitupun pada relay di wiring ini.
Lanjut, saat LC Aux pada marking A sudah dalam posisi close, maka akan ada arus yang mengalir pada terminal XCL2, XC2, XC3, A AUX (43-44), dan XC 5 pada marking D.
Setelah dari terminal XC 5, kemudian arus tersebut akan mengalir melewati sebuah relay yang dimention dengan nama Local Permit, (letak relay ini adalah di sisi panel DCS/PLC) melalui terminal XDCS 1 ke XDCS 2. Local Permit sebenanrya adalah sebuah permintaan IZIN bahwa kita hendak menyalakan motor ini dari lokal. Dan untuk mengaktifkan lokal permit ini, harus melalui Scada (PLC/DCS).
Setelah kita mendapat izin untuk start motor dari lokal, maka arus akan mengalir keterminal XC 6 dan XCL 4 untuk kemudian mengalir ke terminal LS (5,6), XCL 5 dan XC 7.
Terminal LS ini artinya Lokal start impuls (Lihat tabel LCS di atas). Dia hanya akan close saat kita tekan, namun saat kita lepas (release), maka posisi kontak LS ini akan kembali Open. Saat LS kita tekan, maka arus pada terminal no 5 akan mengalir ke coil kontactor C / Kontaktor utama (Marking Merah gambar 6) sehingga kontaktor tersebut aktif. Akan tetapi saat LS kita lepas, maka kontactor C akan kembali off.
Di sinilah kita butuh sebuah rangkaian pengunci yakni agar saat kita melepas posisi LS, kontaktor C akan tetap aktif dan itu ditunjukan pada gambar marking ungu E di bawah ini.
![]() |
Gambar 6 : Detil penjelasan Mode Start Lokal |
Karena XC 5, XC 9, dan XC 10 berada dalam line yang sama, itu artinya saat LC Aux pada marking A close, akan ada arus yang mengalir pada line dan percabangan ini.
Ok, kembali ke gambar 6, saat LS kita posisikan close, maka arus akan mengalir ke koil kontaktor C yang mana mengakibatkan kontak-kontak utama dan kontak bantu pada kontactor C akan berpindah posisi dari Close ke Open dan dari Open ke Close.
Perhatikan marking ungu E, di situ ada mention C AUX (13, 14). C Aux ini adalah kontak bantu NO (Normally Open) pada kontactor utama C yang apabila kontaktor C aktif maka akan membuat kontak C Aux ini berpindah posisi dari awalnya Open menjadi Close sehingga akan membuat arus bisa mengalir melewatinya. Saat LS kita close dan kontaktor C aktif, saat itu juga C Aux akan dilewati arus melalui XC 10 dan akhirnya akan menuju ke koil kontaktor C. Itulah sebabnya meskipun LS kita lepas, kontaktor C akan tetap aktif karena dia telah mendapat catu daya dari kontak bantunya sendiri yakni C Aux. Jadi bisa kita simpulkan, bahwa kontak LS hanya sebagai impuls / catu daya sementara menuju coil Kontaktor C. Saat kontaktor C aktif, catu daya ke koil C akan digantikan melalui C Aux dan inilah yang dinamakan dengan rangkaian pengunci!.
Bagaimana? Ribet kan? haha
Ribet, tapi kalau dibaca dengan seksama, sebenanrya simple saja. Baiklah sampai di sini dulu, jika ada sanggahan atau pertanyaan, silahkan komen di bawah.
Untuk mode start Remote, akan kita bahas kemudian ya,, Wassalam
terimakasih gan,,
ReplyDeletesama-sama..
DeleteTerimakasih.
ReplyDeleteSangat bermanfaat.
Ditunggu pembahasan berikutnya..
Siap gan, segera
DeleteTerus kembangkan yang lebih sulit
ReplyDeleteAku harus baca brapa kali biar bisa paham 😅
ReplyDeleteblog yang sangat bermanfaat,semoga tambah terus ilmunya
ReplyDeletemakasih kunjungannya sahabat, jika ada yang kurang jelasa tanya aja gk papa
ReplyDelete1. 2 Lampu (L1&L2)
ReplyDelete2. 3 Pushbutton NC/NO ( S1, S2 & S3)
3. Power Supply 24 V
4. Relay 24 v 3 (K1, K2, K3)
Dari komponen diatas, buatlah rangkaian diagram kontrol dengan prinsip kerjanya
"ketika tombol s1 (start) di tekan maka k1 akan aktif, dan menghidupkan L1, tekan tombol S2, k2 dan L2 tidak akan aktif sebelum di tekan S3. jika s3 di tekan L1 yg aktif akan mati"
jadi S3 dan K3 berfungsi sebagai Stop, atau untuk mematikan lampu baik L1 dan L2.
1. 2 Lampu (L1&L2)
ReplyDelete2. 3 Pushbutton NC/NO ( S1, S2 & S3)
3. Power Supply 24 V
4. Relay 24 v 3 (K1, K2, K3)
Dari komponen diatas, buatlah rangkaian diagram kontrol dengan prinsip kerjanya
"ketika tombol s1 (start) di tekan maka k1 akan aktif, dan menghidupkan L1, tekan tombol S2, k2 dan L2 tidak akan aktif sebelum di tekan S3. jika s3 di tekan L1 yg aktif akan mati"
jadi S3 dan K3 berfungsi sebagai Stop, atau untuk mematikan lampu bai L1 dan L2.
softwarenya apa bang?
ReplyDeleteSoftware buat bkin gambar wiring maksudnya? Auto cad
Delete